What Is The Connection Between Toys And Child Development?

Just like an adult goes to his or her workplace for survival, in a similar way the child treats play as his or her work. Toys play a major role in the play of a child. They bring a lot of new…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Indeks Hijau Biru Sebagai Terobosan dalam Pemenuhan Ruang Terbuka Hijau

Untuk menbangun ruang-ruang terbuka hijau atau yang biasa disebut RTH banyak sekali hal-hal yang perlu dipertimbangkan mulai dari luasan lahan kebutuhan, tujuan dibangunnya RTH, serta bagaimana keberlanjutan RTH tersebut, berikut akan dijelaskan hal apa saja yang berhubungan dengan keberadaan ruang terbuka hijau (RTH).

Indonesia harus banyak menjadikan referensi negara lain untuk menerapkan prinsip yang alami. Selain itu Jakarta yang menjadi dasar utama masalah banjir, masalah tersebut dapat diatasi apabila menyelesaikan rancangan pembangunan yang lebih tertata dari aliran sungai yang menuju ke Jakarta.

Pemerintah dapat memberikan tujuh insentif yang kepada pihak swasta dalam rangka meningkatkan RTH di Indonesia, diantaranya yaitu:

Dilihat dari persebaran luas wilayah dan jumlah penduduk yang ada di Indonesia, terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara pulau jawa dengan pulau lainnya yang ada di Indonesia. Sehingga RTH perlu dilihat secara proporsional.

2. Perhitungan RTH Kontekstual

Untuk menghitung ruang terbuka hijau secara kontekstual dapat juga dinamakan dengan perhitungan yang adil (fairness measurement). Dapat dilihat dari peta persebaran yang bersumber dari world cities culture forum (2018). Jakarta memiliki RTH terkecil di antara kota-kota besar di dunia.

3. Perhitungan Indeks Hijau-Biru Indonesia

Terdapat dua jenis skema indeks hijau-biru indonesia (IHBI), yaitu:

BIOTOPE (berbasis alam/ekologi), pertama kali di gunakan di Berlin, Jerman. Alat perencana ini dibuat untuk memetakan nilai ekologis dan biodiversitas dari RTH di kawasan kota.

SOCIOTOPE berbasis manusia/sosial budaya, pertama kali di terapkan di Stochholm, Swedia. Merupakan alat perencanaan yang dibentuk dari sudut pandang masyarakat “bottom up” dalam menata ruang hijau di suatu kawasan. Menggabungkan pemikiran “pengguna/masyarakat” dengan pemikiran “perancang/perencana”. Secara umum, terdiri dari lima proses utama, yaitu, definisi ruang terbuka, evaluasi ahli, evaluasi pengguna, sintesis dan pemetaan.

4. Mekanisme Insentif dan Disinsentif

Terdapat beberapa jenis insentif, yaitu:

• Insentif Pajak

• Subsidi/Hibah/Tunjangan

• Pinjaman/Kredit

• Potongan Biaya/Tagihan Fee

• Bonus KDB, KLB, Kepdatan & Zonasi

• Fast Track or Priority Permitting

• Green Building Ratings

5. RTH Pembentuk Identitas Kota

6. Petunjuk Teknis Penyediaan dan Pemanfaatan RTH

7. Prinsip Perhitungan yang Adil

Add a comment

Related posts:

The Business of 21st Century

As we can feel the time is changing in terms of economy. We need more and more money to update our living and anything which is limited is not going to fulfill our dreams. Even if you are working for…